Makna Lagu “Back to Friends” by SOMBR: Lirik, Terjemahan, dan Kisah Cinta yang Gagal Jadi Nyata

lirik dan makna lagu back to friends by sombr
Sumber : freepik.com

Pernah nggak sih, kamu merasa terlalu dekat dengan seseorang—bukan cuma secara fisik, tapi juga emosional—lalu tiba-tiba semuanya harus kembali ke “teman biasa”? Padahal ada momen yang terlalu dalam untuk dianggap nggak berarti. “Back to Friends” dari SOMBR menyuarakan rasa bingung dan sakit dari situasi seperti itu. Lagu ini terasa seperti curhat diam-diam buat kamu yang pernah berharap lebih, tapi harus berpura-pura kayak nggak pernah terjadi apa-apa setelah sempat merasa menjadi segalanya. Nah, sebelum masuk ke makna lagunya, simak lirik dari lagu tersebut yuk, sweetie!

Lirik Lagu “Back to Friends” – SOMBR & Terjemahan

Touch my body tender
Sentuh tubuhku dengan lembut

‘Cause the feeling makes me weak
Karena perasaan itu membuatku lemah

Kicking off the covers
Menyingkirkan selimut

I see the ceiling while you’re looking down at me
Aku menatap langit-langit sementara kamu menatapku dari atas

How can we go back to being friends
Bagaimana kita bisa kembali menjadi teman

When we just shared a bed?
Setelah kita baru saja berbagi ranjang?

How can you look at me and pretend
Bagaimana kamu bisa menatapku dan pura-pura

I’m someone you’ve never met?
Aku ini seperti orang yang tak pernah kamu kenal?

It was last December
Itu terjadi bulan Desember lalu

You were layin’ on my chest
Kamu berbaring di dadaku

I still remember
Aku masih ingat

I was scared to take a breath, didn’t want you to move your head
Aku takut bernapas, tak ingin kamu memindahkan kepalamu

How can we go back to being friends
Bagaimana kita bisa kembali menjadi teman

When we just shared a bed? (Yeah)
Setelah kita baru saja berbagi ranjang? (Yeah)

How can you look at me and pretend
Bagaimana kamu bisa menatapku dan pura-pura

I’m someone you’ve never met?
Aku ini seperti orang yang tak pernah kamu kenal?

The devil in your eyes
Ada iblis di matamu

Won’t deny the lies
Tak bisa menyangkal kebohongan

You’ve sold, I’m holding on too tight
Yang kamu jual, sementara aku terlalu erat menggenggam

While you let go, this is casual
Sementara kamu melepaskan, ini hanya hal biasa bagimu

How can we go back to being friends
Bagaimana kita bisa kembali menjadi teman

When we just shared a bed? (Yeah)
Setelah kita baru saja berbagi ranjang? (Yeah)

How can you look at me and pretend
Bagaimana kamu bisa menatapku dan pura-pura

I’m someone you’ve never met?
Aku ini seperti orang yang tak pernah kamu kenal?

How can we go back to being friends
Bagaimana kita bisa kembali menjadi teman

When we just shared a bed? (Yeah)
Setelah kita baru saja berbagi ranjang? (Yeah)

How can you look at me and pretend
Bagaimana kamu bisa menatapku dan pura-pura

I’m someone you’ve never met?
Aku ini seperti orang yang tak pernah kamu kenal?

I’m someone you’ve never met
Aku ini seperti orang yang tak pernah kamu kenal

Oh, yeah
Oh, ya

Makna Lagu “Back to Friends” – SOMBR

Lagu ini terasa seperti percakapan batin dari seseorang yang mencoba memahami bagaimana seseorang bisa begitu mudah kembali ke zona “teman”, setelah membiarkannya masuk terlalu dalam. Yuk kita bahas lebih dalam lewat beberapa poin berikut:

1. Kebingungan Setelah Keintiman Tanpa Kepastian

“How can we go back to being friends when we just shared a bed?”

Pertanyaan yang sederhana tapi dalam banget. Ini bukan hanya soal fisik, tapi tentang keintiman emosional yang pernah dibagi. Bagaimana mungkin kita kembali ke awal seolah semua itu nggak pernah terjadi? Kalimat ini menyuarakan luka yang ditinggalkan oleh hubungan tanpa kejelasan.

2. Momen Kecil yang Terekam Selamanya

“It was last December, you were layin’ on my chest”

Lirik ini menggambarkan momen intim yang sangat spesifik—Desember, saat dia berbaring di dada kita. Detail kecil seperti ini menunjukkan seberapa dalam kita menyimpan kenangan, bahkan ketika itu hanya berlangsung sebentar. Sementara buat kita itu segalanya, bagi mereka mungkin cuma “kebetulan” aja. Aduh nyesek banget ya, sweetie?

3. Ketimpangan Perasaan: Satu Bertahan, Satu Melepaskan

“I’m holding on too tight while you let go, this is casual”

Ini lirik paling menyakitkan di lagu ini. Saat satu orang menganggapnya serius, yang lain menyebutnya “casual” atau biasa aja. Perasaan yang nggak seimbang ini membuat seseorang seperti menggenggam mawar berduri—semakin erat digenggam, semakin menyakitkan.

4. Perasaan Tak Diakui dan Diabaikan

“How can you look at me and pretend I’m someone you’ve never met?”

Kalimat ini menunjukkan betapa perihnya dilupakan—bukan karena benar-benar lupa, tapi karena dipilih untuk diabaikan. Dia merasa sudah nggak dikenali lagi oleh seseorang yang pernah begitu dekat, seperti hubungan mereka nggak pernah terjadi.

5. Lirik Singkat, Tapi Emosi Padat

SOMBR memilih kata-kata yang sedikit, tapi penuh makna. Lagu ini nggak bertele-tele—ia langsung ke inti luka: bagaimana rasanya mencintai diam-diam, lalu ditinggal tanpa penjelasan. Itulah kenapa banyak orang bisa relate dengan lagu ini, terutama yang pernah terjebak di hubungan abu-abu atau HTS (Hubungan Tanpa Status).

Aku rasa, hal yang paling menyakitkan adalah bukan ketika seseorang pergi, tapi saat kita harus pura-pura nggak pernah merasa apa-apa—padahal pernah sedekat nadi. “Back to Friends” bukan cuma soal hubungan tanpa status, tapi tentang kehilangan yang nggak bisa dijelaskan, karena sejak awal nggak pernah benar-benar diakui. Buat kamu yang pernah menaruh hati diam-diam, lalu dipaksa mundur seolah semuanya cuma kebetulan… lagu ini akan terasa sangat menyuarakan isi hatimu. Kalau kamu sedang ada di fase itu sekarang, ingat ya: perasaanmu valid, dan kamu nggak sendirian. Peluk jauh, sweetie.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *